Judul artikel : Sumbing/pupus pahala kebaikan karna lisan dan Mulianya niat karna diam.
Penulis : Pitopangsan
Kisah I :
Seorang pemuda yang bekerja keras memecah batu di sungai kampar, dengan salahsatu tujuan dan niatan ingin membahagiakan adik perempuannya. Selama 12 jam dia bekerja banting tulang mengumpulkan tiap hari hasil kerjanya memecah batu, sampai usia kerja sebulan lebih, sang abang yang ingin membahagiakan adik perempuannya itu pergi ketoko emas untuk membeli perhiasan berupa kalung dan cincin. Sesampainya dirumah kalung dan cincin tadi diberikan kepada sang adik. Diterima dengan perasaan haru, senang dan bangga oleh sang adik, karna abangnya telah rela berkorban dan care (peduli) terhadap sang adik. Padahal sang adik tak tahu sama sekali bagaimana abangnya bekerja dan mendapatkan uang untuk membeli perhiasan. Dan abangnya pun tak pernah bercerita apa pekerjaannya selama ini untuk membeli perhiasan buat adiknya. Semua dirahasiakannya agar sang adik tak merasa iba, sedih hati melihat keras dan susahnya pekerjaan sang abang. Diamnya sang abang demi membahagiakan dan memuliakan sang adik.
Kisah ke dua :
Seorang Pemuda yang sukses dalam pekerjaan propertinya, 3 tahun berusaha didunia properti punya niatan untuk membahagiakan orangtuanya dari jalan ibadah haji ke baitullah kota makkah. Pada akhirnya tertunai lah niatan baik untuk menghaji kan kedua orangtuanya ke baitullah. Mendengar berita baik itu, kedua orangtua senyum, senang dan bangga terhadap anak laki-lakinya yang sukses diusia lajang belum menikah. Akhir kisah anak laki-laki ini bercerita banyak kepada abang dan kakaknya dengan tujuan memberitahukan bahwa dirinya telah mampu membahagiakan orangtua, tanpa disadari perbuatan RIYA' mengintainya. Anak laki-laki ini lalu berkicau dimedia sosial demi untuk menunjukkan kepada publik bahwa dia telah mampu membuat bangga kedua orangtuanya dengan menghajikan mereka.
Hikmahnya adalah :
1. Kisah pertama, mengajarkan kita dalam hidup bahwa jeripayah dan kerja keras kita tersebut, cukup kita sendiri yang mengetahui. Karna bekerja dalam diam merupakan ibadah terbaik dimata tuhan ilahi.
2. Kisah kedua, mengajarkan kita dalam hidup bahwa, apabila kita telah mampu melakukan suatu ibadah terbaik dimata tuhan, maka usahakan tetap diam dan rahasiakan kepada publik tanpa berlebihan menganggap oranglain tak mampu melakukannya. Karna apabila itu telah terjadi maka, insyallah amalan itu akan menjadi sumbing bahkan bisa menjadi Pupus.
Wassalam
Semoga bermanfaat !
No comments:
Post a Comment