Wednesday, 30 April 2014

Jumat Suci Pembawa Asa!

 
Jokowi dan Mahfud MD (kompas.com)

Jumat suci itulah istilah yang coba digambarkan oleh petinggi pengambil keputusan partai PDI P. Jumat suci dimana bacapres jokowi akan segera mengumumkan pasangannya pada pilpres 2014 nanti. Banyak yang menunggu bahkan banyak pula yang berusaha menduga-duga siapa sosok tokoh yang beruntung tersebut. Tak ayal beragam opini pun tanpa instruksi secara alami dibangun. Mulai opini dari para pengamat media streaming sampai pengamat media sosial . Publik antusias dengan harap-harap cemas apakah mungkin sosok bacawapres jokowi ini mampu mendongkrak antik suara pemilih dipilpres 2014. Pertanyaan itu terus bergulir seakan-akan publik phobia syndrom akan keputusan di jumat suci nanti. Sambil menunggu tak ada salahnya saling menerka-nerka. Toh mana tahu opini yang ingin dibangun bisa jadi masukan bagi petinggi pengambil keputusan di PDI P. Semua mungkin dalam politik.
Sebelum lebih luas membangun opini politik mari terlebih dahulu diketahui apa makna dari seorang pemimpin ideal bagi publik. Kriterianya sebagai berikut :

1. Pemimpin itu harus jujur

2. Pemimpin itu harus amanah

3. Pemimpin itu harus menguasai visi misinya

4. Pemimpin itu harus menguasai potensi skill yang dimiliki sesuai terapan ilmu kesarjanaannya.

5. Pemimpin itu wajib mampu mengembangkan ide ide perubahan original yang bersifat permanen dan jangka panjang.

6. Pemimpin itu wajib mengembangkan potensi sumber daya manusia dengan membenahi secara serius program program pendidikan.

7. Pemimpin itu tetap menjunjung tinggi kekuatan hukum demi terciptanya penegakkan hukum yang lebih terfokus pada pemberantasan korupsi.

Dari ketujuh kriteria diatas point yang terakhirlah yang amat sangat perlu dipacu dan diraih untuk fokus menanganinya. Tak ayal lagi negara china saat ini bisa dikatakan negara yang paling baik menerapkan penegakkan hukum secara serius dan tidak separuh hati. Tak tanggung-tanggung negara china saat ini memakai konsep punishman melalui eksekusi hukuman mati. Terdengar sedikit extrem memang namun demi tujuan esensi penegakkan hukum alhasil negara sukses memakai konseptor tersebut. Mungkinkah negara ini bisa meimitasi proyek keberhasilan negara china tersebut. Tentu jawaban yang optis adalah tentu bisa dan amat sangat mungkin.

Tahap awal yang musti dipersiapkan adalah undang-undangnya melalui kekuatan legislator baru yang dimiliki negara ini rangsangan untuk menggoalkan payung hukum mungkin bisa menjadi acuan bagi legislator baru tersebut bekerja serius. Langkah selanjutnya apabila payung hukum tersebut sudah ada maka diperlukan penerapan dilapangan dengan menugaskan lembaga yudikatif atas instruksi lembaga eksekutif. Peran KPK sebagai lembaga yudikatif harus sinergi dengan peran yang dimiliki oleh lembaga eksekutif seperti presiden dan wakil presiden. Saling bersinergi untuk membangun penegakkan hukum tanpa ada intervensi dan kepentingan politik kekuasaan semata.

Dibutuhkan sosok yang benar-benar sempurna tanpa cacat dimata publik dan hukum. Kapasitas, integritas, kredibilitas dan kualitas jiwa penegakkan hukum yang kuatlah harus dimiliki oleh calon pemimpin negara ini kelak. Sosok mahfud md yang digadang gadang memiliki kriteria diatas maka layak mendampingi seorang jokowi nantinya. Jejak rekam mantan ketua MK ini tak perlu diragui lagi. Semua publik sudah mengenal sekali sepak terjangnya selama memimpin di MK. sungguh ditangan beliaulah kepastian hukum akan segera dirasakan semua elemen masyarakat dinegara ini. Semoga dan selamat untuk pak mahmud md. Sekian.


“PRABOWO – ANIES BASWEDAN” 2 sejoli pemilik “Benang Merah" (Akai-ito) yang saling menguatkan.



 
Photo: http://djarumbeasiswaplus.org/artikel/content/100/Tokoh-Kita:-Anies-Baswedan,-Intelektual-Muda-Peduli-Bangsa/ 
Pada opini-opini politik saya sebelumnya, telah membahas wacana mengenai peta kekuatan politik sosok tokoh Jokowi - JK (Jusuf Kalla) pada PilPres 2014 mendatang. Jusuf Kalla dengan segala kemampuan dan kekuatan yang tersandang jelas dalam kepribadiannya, dimulai dari terpenuhinya kemampuan finansial serta kekuatan basis massa daerah yang selalu mengharapkan tokoh asli pribumi “tanah badik” ini untuk terus maju sebagai Bakal Capres ataupun Bakal Cawapres di PilPres 2014 nanti. Bukan berhenti sampai disini saja, bahkan JK sanggup untuk mempersatukan seluruh kekuatan para pengusaha di Republik ini melalui dukungan moril dan finansiil seorang pengusaha terkenal, Sofjan Wanandi. Belum lagi segudang pengalaman JK baik itu dipemerintahan maupun dalam struktur keorganisasian, sungguh negara ini membutuhkan seorang sosok pekerja keras. Karena faktor alasan inilah Jusuf Kalla layak menjadi tandemnya Jokowi. Sosok Jokowi dengan segala kekurangan yang dimilikinya saat ini tidak cukup dengan bermodalkan blusukan, kesederhanaan, dan tersenyum dihadapan masyarakat saja. Kesan kepribadian lembek yang dimiliki oleh Jokowi akan tertutupi dengan kepribadian Jusuf Kalla yang tegas, lincah dan berani mengambil keputusan bahkan berspekulasi.

Tapi, dalam tajuk opini politik saya diatas, tidaklah kembali membahas sosok Jusuf Kalla secara panjang lebar. Karena saya sadar saat ini banyak bergulir wacana untuk mengunggulkan Jusuf Kalla dalam percaturan politik Bakal Cawapres buat Jokowi nanti di PilPres 2014. Kesamaan kepribadian dan sikap pekerja keras juga dimiliki oleh sosok akademisi dunia pendidikan yang saat ini memangku jabatan sebagai Rektor di Universitas Paramadina, Anies Baswedan. Tokoh akademisi muda yang memiliki segudang pengalaman dalam bidang pendidikan ini tergolong cerdas dan lincah dalam memainkan peranan didunia pendidikan saat ini. Tidak ayal lagi beragam prestasi sudah disandangkan buat beliau, salahsatunya yang terkenal adalah “Gerakan Indonesia Mengajar”. Melalui program Gerakan Indonesia Mengajar, Anies Baswedan mengajak para kaum muda Indonesia yang telah selesai berkiprah di kampus, untuk terjun ke pelosok-pelosok negeri ini. Mereka diharapkan dapat menyebarkan harapan dan optimisme itu. Para pemuda juga diminta untuk terus memberikan inspirasi dan motivasi, sehingga anak-anak negeri di pelosok dapat selalu tampil dengan sikap penuh percaya diri dan optimis untuk terus maju. Bukan penghargaan dalam negeri saja yang telah dimiliki oleh Anies Baswedan, Selama karirnya, Anies Baswedan mendapat sejumlah penghargaan tingkat dunia. Pada Mei 2008, Majalah Foreign Policy menjadikan beliau salah satu dari “100 Intelektual Publik” dan World Economic Forum (WEF) memasukannya ke dalam deretan “Pemimpin Muda Global 2009″. Pada April 2010, Majalah Foresight dari Jepang menyebutnya sebagai “20 Pemimpin Masa Depan Dunia”. Sedangkan pada Juni 2010, Institute for International Policy Studies (IIPS) memberikan Nakasone Yasuhiro Awards kepada Anies Baswedan. Satu bulan kemudian, Royal Islamic Strategic Studies Centre yang berpusat di Yordania memasukkan Anies ke dalam daftar “500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia”. Sungguh guratan prestasi yang tidak bisa dianggap enteng apalagi menutup sebelah mata akan kepopuleritasannya.

Tokoh muda yang dijuluki “Intelektual Muda Pemimpin Masa Depan” ini, hampir bermiripan peranannya dengan sosok Jusuf Kalla saat ini, hanya profesi yang membedakan mereka. Anies Baswedan berperan dalam dunia pendidikan dan Jusuf Kalla berperan dalam dunia usaha. Kedua tokoh nasional negara tersebut telah mengisi pembangunan, dan berkontribusi banyak terhadap NKRI.
Sosok Prabowo yang notabene berdarah militer lapangan dan selalu mengumbar-umbar peranan ekonomi kerakyatan melalui slogan “macan asia”nya itu, tidak ayal lagi juga mengalami nasib yang sama dengan sosok Jokowi pada PilPres 2014 nanti. Peta koalisi partai Gerindra yang detik ini masih menunggu hasil resmi penghitungan suara dari KPU pusat, sambil menyelam minum air, partai Gerindra saat ini pun sudah ancang-ancang untuk mencari pasangan tepat buat Prabowo yang memiliki ikatan chemistry dan ikatan benang merah (Akai Ito) yang saling menguatkan. Tak bisa dipungkiri, saat ini maraknya beberapa nama pendamping Prabowo yang dijadikan wacana oleh publik, menandakan bahwa publik berkepentingan politis dalam koalisi tersebut. Salahsatu nama yang bergulir adalah Hatta Rajasa, sang Ketua Umum partai PAN ini, panas untuk diwacanakan 1 hari belakangan. Namun, Hatta tidak sama kalibernya dengan Jusuf Kalla dan Anies Baswedan. Karena Hatta hanya memiliki kekuatan politis dipartainya saja, dengan jabatannya tersebut sudah dipastikan Hatta tidak bisa bermain tunggal, semua kader dan petinggi partai PAN terlibat aktif dalam menentukan kemana Hatta harus dipasangkan kelak. Ditambah lagi, adanya keinginan keras dari Prabowo untuk bertemu sekaligus berkomunikasi dengan Presiden SBY yang notabene pemegang saham di Partai Demokrat (PD).

Dalam kubu Partai Demokrat sendiri saat ini, melalui keputusan Presiden SBY telah memutuskan untuk, meneruskan “KONVENSI PARTAI DEMOKRAT” dengan berbagai pertimbangan politis dan akademis, harus diakui bahwa tokoh-tokoh yang ikut serta dalam konvensi Partai Demokrat semuanya memiliki kompetensi yang layak untuk dipertimbangkan. Salahsatu dari sekian banyak tokoh peserta konvensi PD tersebut termasuk didalamnya “Intelektual Muda Pemimpin Masa Depan” yaitu ANIES BASWEDAN. Sekian. Salam Perjuangan !