Maraknya pencurian Kerbau (alias: Cilok Kobow) yang terjadi di
Kabupaten Kampar, membuktikan bahwa profesi ini sangat menguntungkan
bagi pelaku kejahatan. Sekalipun profesi hitam tersebut tergolong sangat
sukar dan berat untuk dipraktekkan dilapangan oleh para pelaku
kejahatan, namun mereka sangat professional dan terlihat amat sangat
terlatih (terampil) dilapangan pasca melakukan aksi. Selain lihai
memetakan lokasi target pencurian dengan metoda intai dan survei agar
mudah menentukan bagaimana situasi dan kondisi lapangan, mereka pelaku
juga punya kebiasaan rutinitas keluar ditengah malam atau menjelang
subuh hari, untuk melaksanakan aksi kriminalnya. Selain aktifitas
diatas, mereka pelaku juga familiar lakukan aksinya dikala musim
penghujan atau dikala hujan turun sangat deras. Bisingnya tetesan air
hujan menambah kemudahan bagi pelaku untuk leluasa dalam lakukan
aksi. Mereka bukan sekedar pencuri amatiran yang minim kecerdasan,
minim keterampilan dan minim kelihaian. Profesi yang mereka tekuni bukan
profesi ecek-ecek (alias kaleng-kaleng) untuk memenuhi kebutuhan nafkah
hidup diri dan keluarga.
Lebih jauh lagi, profesi ini punya efek domino
yang sangat mengancam dan menghancurkan siklus ekosistem populasi
kerbau itu sendiri. Mengapa tidak ? Terancam dan musnahnya pertumbuhan
populasi kerbau kedepan buat generasi muda yang akan datang diKabupaten
Kampar tentu menghilangkan jati diri entitas lokal masyarakat kabupaten
kampar yang suka beternak kerbau (alias : Bolo Kobow). Secara
psikologis efek pencurian kerbau bagi masyarakat sudah kadung trauma
ketakutan bahkan sudah alami kerugian tenaga dan materi selama
memelihara ternak kerbau mereka. Bersusah payah membesarkan kerbau dan
memeliharanya, tetiba petir disiang bolong ternak yang dipelihara mati
atau hilang dicuri. Psikologis peternak pasti akan terganggu bahkan bisa
jadi DOWN yang pada akhirnya berujung pada sikap ogah untuk beternak
Kerbau kembali. Jangan sampai kondisi ini terjadi
Sekian...
Semoga Bermanfaat !
Mari Galakkan Terus Beternak Kerbau, demi anak cucu kita kedepan.
Oleh Pitopangsan (NF)
No comments:
Post a Comment