1. Innamal a'malu binniat !
Tergantung niatannya apa melaksanakan balimau kasai (Potang Balimau). Ritual ibadah kah ? Atau bergembira menyambut bulan ramadhan (Efek Positif Psikologis) ? (Bukankah bergembira menyambut bulan Ramadhan telah didalilkan dalam Hadist?) Bersuka cita (Riang Gembira) menyambut kedatangan bulan Ramadhan itu lebih tepat niatannya, apabila hendak melakukan Potang Balimau. Pasang niatannya yang mendekati kebenaran agar tidak gegabah memvonis sesuatu yang berhulu dengan niat. Niat diperjelas dulu baru pekerjaan bisa dilakukan.
2. Balimau kasai (Potang Balimau) memang benar adanya bukan Syariat Islam, dan bukan juga tradisi hindustani.
Tapi yang lebih bijak kita katakan bahwa balimau kasai atau mandi bersama disungai itu tradisi orang tempo dulu dan tradisi orang berumah ditepiam sungai, kenapa begitu ? Karna orang tempo dulu belum punya Fasilitas mandi Indoor (Ruangan Tertutup) dirumah mereka masing-masing (disinilah Mindset kita dituntut untuk jeli dan bijak menilik suatu keadaan yang belum sama sekali ada dimasa lampau). Jangan terlalu kita paksakan "SIKONTOL" (Situasi, Kondisi, Toleransi) kekinian dengan tempo dulu yang belum ada sama sekali. Kembalilah kepada niatan masing-masing " Balimau Kasai (Potang Balimau) dilakukan niatannya untuk Ritual Ibadah menyucikan dirikah atau lebih dalam lagi niatannya bergembira menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan (Substansi Psikologis)." Sekali lagi niat dituntut lebih awal. Karna itu pondasi suatu pekerjaan.
3. Segelintir juga ada yang berasumsi " Balimau Kasai mengundang maksiat."
Tunggu dulu dan bijaksana perlu diutamakan, jikalau memang ada bukti mari tugas masyarakat bangkinang untuk menertibkan itu semua dan dibenahi agar tak ada klaim sepihak merasa paling bersih dan suci menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Jangan sampai black hole (asumsi maksiat) yang setitik ini merusak niatan masyarakat Bangkinang yang ingin bergembira menyambut bulan Ramadhan tercemar kotor.
4. Historis nya Balimau Kasai (Potang Balimau) itu, kebudayaan masyarakat ditepian sungai (DAS). Kepikiran gak yang anti ama Potang Balimau Kasai bahwa Rasulullah Muhammad berdomisili di gurun pasir (Daratan) bukan tepian sungai (DAS). Sikapi dan "pandanglah" Potang Balimau Kasai dari sudut serapan Antropologi dan budaya masyarakat lokal tempoe doeloe :)
Selamat menyambut riang gembira datangnya Ramadhan.
Mohon maaf zahir dan bathin.
Oleh Pitopangsan (NF)
No comments:
Post a Comment