Thursday, 24 July 2014

Bobroknya MENTAL IDEALISME para cukong Jusuf Kalla terhadap Prabowo.

Hari jumat, besok tanggal 25 juli 2014 Insyaalloh kalau tidak ada aral yang melintang, kubu pihak @Prabowo08 pasti akan mengajukan keberatannya ke Mahkamah Konstitusi (MK). @Prabowo08 ternyata sudah menggunakan hak konstitusinya dalam berdemokrasi berbangsa dan bernegara. Sungguh opsional tepat saat ini untuk digunakan.

Kemungkinan-kemungkinan perubahan pembatalan keputusan KPU dalam hasil Pilpres 2014 yang lalu itu pasti akan terjadi, karena apapun itu, lembaga MK berwenang penuh dapat membatalkan Keputusan sementara Dari KPU tersebut. Kita tentu masih ingat, dalam hukum ketatanegaraan keputusan Pilpres yang diambil oleh KPU itu bukanlah keputusan FINAL yang tak bisa diganggu gugat sama sekali.

Sementara di pihak Mahkamah Konstitusi (MK) sampai detik ini pun masih membuka pintu selebar-lebarnya (WELCOME) buat pihak yang berkontestasi dalam Pilpres 2014 yang lampau untuk mengajukan keberatan-keberatan hukumnya. MK berikan waktu tempo 3x24 Jam atau selama 3 hari dimulai setelah keputusan KPU, tanggal 22 Juli 2014 kemarin. Waktu yang cukup sempit dan kasip sekali untuk mempersiapkan semua bahan dan data konkrit yang dibutuhkan dalam gugatan hukum tersebut.

Diharapkan semua lawyer dan ahli hukum ketatanegaraan team @Prabowo08 teliti kembali mempersiapkan semua bukti2 yang kuat untuk diajukan ke MK. Cari dan rekrutlah lawyer dan ahli hukum tatanegara yang telah mampu menang di MK sebelumnya. MK merupakan perjuangan terakhir @Prabowo08.

Dalam kehidupan keseharian, masalah kecurangan/cheating adalah bukan masalah sepele dan gampang yang bisa selesai dengan mengurut dada saja atau alasan TOLERANSI belaka. Berapa banyak pasangan suami isteri yang berpisah karena problem yang satu ini menghantui masing-masing pasangannya, berbuat KECURANGAN sungguh fatal sekali eksesnya!

Hanya anak kecil saja yang mau dimanipulasi orang dewasa, setelah terbukti di culasi/di curangi seseorang lantas DIAM setelah diberi PERMEN atau UANG. Permennya orang dewasa atau permennya dalam dunia politik berupa SUAP atau bersifat TRANSAKSIONAL yang dapat melunturkan IDEALISME seseorang atau kelompok. Jangan mau, dan jangan tergiur sedikit pun. Apa Kata dunia nantinya terhadap IDEALISME yang telah kita bangun di tengah-tengah masyarakat.

Terdengar selintingan kabar burung, yang mengatakan bahwa adanya upaya para cukong Jusuf Kalla untuk memberikan Permen Transaksional tersebut. Permen transaksional itu konon coba diajukan kepada prabowo untuk memblock upaya sengketa hukum pilpres 2014 yang akan diajukan ke MK pada hari Jumat besok. Sungguh ini adalah penistaan terhadap IDEALISME KEPEMIMPINAN seseorang jikalau kabar angin ini terbukti. Lantas apa untungnya para cukong-cukong JK tersebut berani melakukan transaksional itu ?
Iya ! seperti layaknya transaksional dalam ilmu ekonomi yaitu sebagai alat tukar menukar barang dan jasa, atau alat tukar menukar barang dengan barang . Tapi, dalam ranah politik semua spesies transaksional ekonomi bukan semata alat tukar menukar pembayaran saja, jauh dari pada itu hal yang beraroma keuntungan amat sangat bernilai sekali dalam politik.

Ada juga yang berseloro atau bercanda dengan mengatakan : " daripada buang-buang uang untuk menggugat ke MK, lebih baik bekerjasama saja " ! Ternyata mencari jalan KEBENARAN dalam Jalur HUKUM sungguh tidaklah gratis (FREE). Pantas saja, budaya transaksional di NKRI ini MENJAMUR !

Benar atau tidaknya informasi tersebut kembali kepada diri kita untuk menyikapinya, yang pasti kita tidak akan meragukan kabar angin tentang permen TRANSAKSIONAL PILPRES 2014 tersebut. Selagi budaya KORUPSI mengakar kuat dan bersemai di NKRI informasi tersebut dapat dijadikan bahan renungan buat kita semua.

Permen transaksional politik hanya mangkus dan mumpuni sasarannya hanya kepada kelompok atau individu-individu yang terbias lemah IDEALISME nya. Hari ini ucapkan dengan lantang IDEALISME, esok hari ucapkan KADALISME ! Hari ini ucapkan atas nama RAKYAT mungkin esok hari berubah ucapkan atas nama UANG. Ini dimaksud individu yang telah terbias lemah idealismenya.

Yeaaaaaah ! itu lah ranah politik ? semua apapun itu wujudnya untuk melanggengkan kekuasaan dan kekuatan segala cara wajib di jalankan. Jangan berharap politik kekuasaan itu tak akan dihinggapi oleh sang Dewi Fortuna terhadap orang-orang yang memiliki KEJUJURAN dan KEBENARAN sejati. Jujur dan Benar itu tak berlaku dalam dunia politik.

" Kalau ente JUJUR dalam politik, kafan ente akan MENANG ? ". kelakar ini bukanlah isapan jempol dalam dunia politik. Atau pernah kita dengar perkataan " Jujur ente dalam politik, alamat habis lah cita-cita ente berkuasa ". Ironis bercampur kegelian jikalau mendengar ucapan-ucapan propaganda ini.

Mudahnya dalam berpolitik mereka bersikap Culas, menipu, transaksional, sikut menyikut apalagi dalam hal KECURANGAN yang disengaja bahkan Masiv itu adalah hal lumrah di ranah yang satu ini.

Dalam dunia politik tak ada pertanggungjawaban lisan dan perbuatan, itu adalah urusan ke 100 setelah MENANG. Untuk mencapai cita-cita politik kekuasaan semua lisan yang pernah terucap tak akan terkenang dan direview ulang, silih berganti lisan dan perbuatan akan terus berubah dan jangan harapkan komitmen. Kemaren pernah terucap katakan "ITU HANYA SEKEDAR BLUSUKAN dan PENCITRAAN SEMATA." bisa jadi hari ini BEKERJASAMA untuk cita-cita yg sama! Kemaren pernah lantang ucapkan dengan penuh keyakinan dan semangat berkata : " GOLPUT adalah pilihan hidup dan mati saya ". Sekarang berubah 360 derajat bahkan bisa jadi lebih daripada itu.

Itulah ekses negatif dari IDEALISME yang telah memudar dan tak terang benderang lagi untuk di harapkan cahaya sinar lampunya. Jangan berharap lebih dari IDEALISME itu sendiri, apa lagi dapat menjadikan kita terpandang dan kaya dalam mempertahankan idealisme tersebut ?

Tapi, tanpa IDEALISME apakah kita masih percaya diri,sumbringah dan JUMAWA diri ingin katakan bahwa " AKU MASIH PUNYA HARGA DIRI ? ". Sekian. Semoga Bermanfaat. Salam NKRI.

Selamat berjuang di MK bapak Prabowo Subianto, semoga anda sukses. Amin !





No comments:

Post a Comment