Saturday, 19 July 2014

Ganyang Separatis Komunis Pro Rusia !

Ukraina bergolak dan konflik perang saudara pun tercipta disana, tergulingnya pemimpin ukraina pertanda bahwa kekuatan pro kremlin ditampuk kekuasaan bukanlah jaminan buat masyarakat ukraina untuk memperoleh keadilan dan kesejahteraan selama dikuasai pro kremlin. Sekarang negara Ukraina telah di pimpin oleh presiden Ukraina yang baru dan tidak pro kremlin, alih-alih perpindahan tampuk kekuasaan orang nomor 1 di tanah ukraina inilah yang membuat meradang dan berang bagi pemimpin kremlin rusia yaitu vladimir putin. Putin akhirnya melakukan dukungan militer dan propaganda kepada sebahagian masyarakat ukraina yang masih pro kepada kremlin, alhasil muncul separatis teroris pro rusia yang menentang kekuatan militer ukraina yang sah saat ini.

Konflik dan perang pun tak dapat dihentikan, antara militer pemerintahan Ukraina dengan Separatis Teroris Komunis pro Rusia. Wilayah Ukraina dinyatakan dunia internasional melalui PBB sebagai wilayah zona perang. PBB melalui corong negara adi daya USA melakukan serangkaian gencatan senjata, namun tak diindahkan oleh separatis pro Rusia, para teroris komunis separatis pro Rusia tersebut bersemangat untuk merebut kembali wilayah Ukraina. Mereka berdalih melakukan perang karena adanya dukungan dari pemimpin negara Rusia Vladimir Putin. Mantan pemimpin ukraina pro kremlin yang digulingkan oleh masyarakat ukraina tersebut mengadu dan berdalih kepada vladimir putin bahwa kepemimpinannya di kudeta oleh lawan politiknya. Bukannya malah menerima kenyataan, malah mantan pemimpin ukraina pro kremlin tersebut membujuk Putin untuk melakukan perang kepada pemimpin baru sah Ukraina ! Akhirnya Putin pun menerima ajakan tersebut, putin melalui parlemen dan anggota senator rusia nya mengambil keputusan untuk memfasilitasi dan mengambil alih kembali wilayah ukraina ke kremlin apapun itu caranya, ukraina harus kembali !
Putin mengirimkan bantuan militer angkatan darat di daerah perbatasan Ukraina, sembari terus memfasilitasi para teroris dan separatis pro Rusia agar bisa membuat kericuhan dan kerusuhan di kota ukraina, tapi usaha tersebut gagal. Para separatis KOMUNIS tersebut terdesak mundur di perbatasan DONETK. Militer pemerintahan sah Ukraina terus melakukan pertahanan dan perlawanan di perbatasan Ukraina - Rusia tersebut, sampai masanya pemerintahan Barrack Obama melalui kekuatan PBB nya melakukan campur tangan untuk mengatasi kemelut perang saudara disana. Barack Obama menilai, Vladimir Putin sudah ikut campur atas urusan rumah tangga negara Ukraina. Putin tak menerima tuduhan tersebut, Putin berdalih militer Rusia di perbatasan Ukraina tersebut hanya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Rusia di ukraina. Barack Obama dan PBB tak akan semudah itu mempercayai mulut berbisa dan pembohongnya lisan pemimpin Russia vladimir putin tersebut, akhirnya PBB memberikan sanksi tegas kepada RUSIA. Skak match Rusia jadi kambing congek !

No comments:

Post a Comment