IRON DOME ANTI ROKET SENJATA PERTAHANAN
Perbatasan Jalur Gaza yang dikuasai pejuang HAMAS sampai detik ini masih berkecamuk konflik perang antara pejuang Hamas dengan tentara Israel. Sebenarnya kalau ummat islam di Indonesia mau sedikit fair dan bersikap professional, konflik yang terjadi di Jalur Gaza saat ini bukanlah konflik antar agama, apalagi konflik Palestina kontra Israel. Lebih enak didengar tidak lain merupakan Konflik persengketaan antara HAMAS Kontra ISRAEL !
6 hari setelah penyerangan roket Israel ke jalur gaza, yang menjadi target operasi penyerangan tentara Israel tersebut adalah tidak lain pejuang Hamas, bukan sipil palestina (sipil gaza). Memang tak bisa dinafikan bahwa telah terjadi korban luka dan korban nyawa terdapat penduduk sipil, tapi apa mau dikata ini lah perang. Tentara Israel tentulah punya pembelaan tersendiri dan alasan mengapa ada korban sipil di pihak masyarakat jalur Gaza.
Namun, yang terpenting dikonflik Hamas vs Israel ini, saya menilai kedua elemen yang bersengketa dan berkonflik perang ini sama-sama sudah melalaikan keamanan dan nyawa masyarakat sipil mereka. Tentu apapun itu bentuk atau wujudnya dari kekerasan tak bisa diaminkan atau dilegalkan tindakan radikal tersebut, tapi tidak memberikan pertahanan keamanan kepada masyarakat sipil yang berada dalam pengawasan HAMAS juga merupakan tindakan pembiaran dan toledor bahkan menyengaja untuk membuat korban sipil Gaza berjatuhan satu persatu.
Dalam medan perang, tentulah ada strategi penyerangan dan adapula strategi pertahanan. Tentara Israel melengkapi kedua strategi tersebut, mereka tentara israel lebih menghargai dan menjaga rasa aman dan nyawa penduduk sipil mereka ketimbang pejuang Hamas yang tak mau memperlengkapi persenjataan perang mereka dengan IRON DOME atau yang sejenisnya. Pejuang Hamas hanya perlu untuk menyerang saja, dan terkesan saat ini tidak melakukan pertahanan anti roket atau sejenisnya. Hamas patut untuk dipersalahkan selain tentara Israel yang telah terbukti menyerang penduduk sipil Gaza.
Tentu tidaklah mudah untuk membeli persenjataan canggih pertahanan anti roket tersebut seperti IRON DOME atau sejenisnya, butuh pendanaan yang cukup besar untuk bisa memilikinya. Namun, meskipun begitu demi untuk melindungi dan menghargai nyawa masyarakat sipil di jalur gaza dan palestina, harga mahal untuk membeli persenjataan canggih tersebut bukanlah apa-apa bila dibandingkan dengan darah sipil yang tak berdosa tumpah ditanah kelahiran mereka. Hamas mungkin katakan kematian pejuang mereka adalah jihad, itu sah-sah saja, namun HAMAS harus sadar bahwa konsep jihad itu tak berlaku pada masyarakat sipil yang menjadi tanggungjawab mereka.
Hamas persis seperti YAKUZA di era jepang kuno dahulunya. Pejuang Yakuza dulunya untuk membela tuan shogun dan daimyo, para Ronin setia sampai taruhan nyawa pun mereka berikan buat mempertahankan Shogun mereka. Sampai ketenaran dalam hal harakiri, nyawa tak berarti bagi para Ronin, asalkan tuan mereka aman dan selamat. Tapi itu dulu, jepang sekarang sudah pupus keberanian harakiri tersebut, berpindah dan bertransformasi kedalam pemahaman pejuang-pejuang muslim di seantero dunia, tak terkecuali didalamnya Pejuang HAMAS. Dengan Dalih berjihad mental mereka menjadi berani, sampai harakiri atau bom bunuh diri pun sebahagian kecil mereka lakukan.
Tapi, sudahlah ! sungguh saya tak berfokus intens artikel penalaran saya diatas hanya sekedar untuk mengurai makna pemahaman Jihad yang salah diadopsi oleh pejuang hamas tersebut. Ranah Jihad itu termasuk ranah yang cukup serius untuk dikupas karena menyangkut keberlangsungan hidup seseorang, tapi Jihad bukan pula suatu ranah yang dengan murahnya untuk di umbar2 dan dipropagandakan kepada ummat muslim seantero dunia yang masih cetek pengalaman dan pemahaman agama mereka. Jihad kembali kepada individu-individu masing-masing, dan urusan SURGA ATAU NERAKA itu adalah hak prerogativ TUHAN ! harap digaris bawahi itu.
Kelalaian Pejuang Hamas untuk tak mau memperlengkapi persenjataan canggih pertahanan anti roket tentulah harus dipertanyakan dan dipermasalahkan. 1 orang nyawa sipil tentulah tanggungjawab pemimpin Hamas yang telah nekad mengklaim daerah kekuasaan jalur Gaza adalah kekuatan mereka. Dan tepi barat mau tidak mau pemimpin Fatah pun mengklaim hal yang senada dengan pejuang hamas. Kalau kedua pemimpin hamas dan fatah sudah mengklaim daerah kekuasaan mereka masing2 maka secara moril mereka wajib menjaga keselamatan dan nyawa penduduk sipil tersebut. Jangan hanya mau melimpahkan seluruh kesalahan kepada tentara Israel yang telah terbukti menyerang jalur Gaza, serangan tentara israel tersebut akan mentah dan gagal apabila di jalur gaza sudah dilengkapi dengan persenjataan canggih pertahanan anti roket atau sejenisnya.
Kesalahan fatal berikutnya dari HAMAS yang tidak diketahui oleh sebahagian ummat muslim di Indonesia yang notabene hanya mengekor dan mengikuti perasaan semata tanpa menilai tindakan brutal dan penentangan hamas terhadap ULIL AMRI mereka. Palestina punya ulil amri, yaitu presiden Mahmoed Abbas presiden ini berasal dari Partai Fatah. Mahmoed Abbas menginginkan genjatan senjata, tapi Hamas membangkang dan menentang niat baik ulil amri mereka tersebut. Pemimpin Hamas berdalih apabila mereka melakukan genjatan senjata sama saja halnya dengan MENYERAH ! Keberanian dan kebodohan apalagi ini. Permintaan (request) genjatan senjata tersebut, diawali oleh Pemimpin negara Mesir saat ini. Hamas semenjak kejatuhan kudeta MORSI dedengkot Ikhwanul Muslim di mesir, para pemimpin hamas telah hilang sportifitas dan akal sehat mereka untuk mendengarkan nasihat pemimpin mesir dan ULIL AMRI mahmoed abbas ! makanya banyak status saya sebelumnya mengatakan PEJUANG HAMAS INI KARENGKANG ATAU KAREH ANGOK. Semua menginginkan gencatan senjata agar kekerasan bisa dihentikan. Tapi apa hamas tetap menginginkan perang kpd tentara Israel karena Hamas telah terlanjur benci dan marah kepada pemimpin Mesir saat ini
Sekian. Semoga bermanfaat.
N/B : HAMAS ITU TIDAK LAIN ADALAH SAYAP MILITER BERSENJATA YANG TERDIRI DARI PARA PEJUANG MUSLIM YANG BERPAHAM IKHWANUL MUSLIM.
No comments:
Post a Comment