Tuesday, 26 September 2017

MENCINTAI DAN MEMBENCI KARENA ALLAH


Judul Artikel : " Mencintai dan Membenci karena Allah."
Penulis artikel : Noveri Fehrizal (aka pitopangsan)

Jelek, ganteng, cantik, tampan, kuat, lemah, kaya, hebat bahkan cacat sekalipun dalam diri seseorang itu merupakan takaran penilaian terhadap seseorang berlandaskan subjektif. Dalam islam tak mempermasalahkan fisik dan status sosial seseorang. Yang dititik beratkan dalam islam adalah Akhlak dan Ketaqwaannya. Urusan dunia yang bersifat zahir (tampak secara fisik) tak begitu menjadi concern dalam syariat islam, tapi lebih jauh lagi Urusan dunia yang bersifat bathin (tersembunyi/ibadah diam/ibadah hati) sangat berperan dalam pembentukan keimanan yang kuat bagi seseorang muslim.
Muslim dan muslimah yang baik secara karakter (Akhlak) itu lebih dicintai Allah ketimbang wanita cantik, putih bahkan kaya secara fisik dan status sosialnya. Urusan dunia sebatas zahir tak akan mendapat nilai lebih disisi Allah, namun urusan dunia dilandaskan perkara bathin/karakter/hati/Akhlak sangat diridhoi oleh Allah dan hal ini termasuk bernilai ibadah disisi Allah. Mencintai seseorang karna kekayaannya, karna kecantikannya, karna ketampanannya, karna jabatannya, karna kekuasaannya, karna kekuatannya, karna kehebatannya itu hanya sebatas cinta semu keduniawian (cinta karna kepentingan, tidak murni tak berorientasi akhirat). Kriteria cinta ini tak mampu membawa manfaat ibadah terhadap diri seseorang. Sedangkan mencintai seseorang karna Akhlaknya seperti ; kesabarannya, kesalehannya, adabnya, sopan santunnya, kejujurannya, Amanahnya, Tablighnya, keimanannya, ibadahnya dan lain-lain merupakan kecintaan yang diridhoi oleh Allah. Pun juga termasuk contoh didalamnya mencintai ulama, mencintai orang-orang yang saleh, mencintai kedua orangtua kita, mencintai rasulullah adalah masuk ranah mencintai karna Allah.
Begitupula halnya dengan membenci seseorang, Allah telah ciptakan manusia sebaik-baik ciptaan dan bentuk. Seseorang yang membenci karna faktor fisik seperti ; Buruk rupanya, lemah fisiknya, cacat anggota tubuhnya, dan miskin status sosialnya itu sama artinya dengan menghina hasil ciptaan yang dibuat oleh Allah. Dalam islam, fisik bukan merupakan takaran kesempurnaan seseorang dimata Allah. Buruk rupanya jika karakternya jujur, lemah fisiknya jika mentalnya sangat penyabar, Miskin status sosialnya jika ketaatannya kepada Allah melebihi taat kepada mahluk maka, itu sangat disyariatkan dalam islam.
Lantas bagaimana membenci seseorang karna Allah ? Benci karna akhlak nya yang sangat buruk. Benci karna ketaatannya kepada Allah yang sangat lemah. Benci karna ibadahnya kepada Allah yang tak wujud. Benci karna keingkarannya yang disengaja, kemaksiatannya yang dilalaikan, pembangkangannya yang nyata terhadap perintah-perintah Allah itu lah wujudnya membenci karna Allah.
Terimakasih, semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment