kelompok ISIS sedang menembaki tawanan mereka.
Dunia beberapa minggu ini di hebohkan dengan pemberitaan horor mengenai ulah dan tingkah laku konyol bercampur nekat dari para teroris muslim di Baghdad, Irak. ISIS telah nyatakan dengan lugas dan jelas bahwa mereka telah mendirikan atau menegakkan KHILAFAH ISLAMIYAH menurut versi mereka. Kenapa saya katakan versi mereka, karena layaknya pembaiatan seorang khilafah itu wajib dilakukan oleh seluruh ummat muslim dunia, bukan sebahagian kecil apalagi kelompok teroris itu sendiri. Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi telah berani memveto dan mengklaim sepihak bahwa beliau adalah amirul mukminin di seluruh dunia muslim. Hebatnya lagi Al-Baghdadi ingin menantang dan membumi hanguskan ummat beragama selain muslim terutamanya ummat Nasrani. Yang tanpa sadar mereka telah melanggar batas-batas baku yang telah digariskan oleh Rasulullah dulunya. Al-Baghdadi mungkin lupa kaum kafir non muslim itu tidak semuanya menentang dan berperang melawan ummat muslim.Ada darah kafir non muslim tersebut yang harus di jaga oleh pemerintahan muslim. Al-Baghdadi juga lupa bahwa tindakan kekerasan dan pembunuhan bukanlah suatu tindakan yang sangat di sukai oleh Rasulullah. Ada aturan main dalam perang dan subjek yang boleh dibunuh dalam peperangan pun diatur apik oleh Rasulullah. Tidak boleh membunuh anak-anak, orangtua, wanita dan merusak sekitar. Lantas kalau begitu apakah Amirul mukmininnya kelompok ISIS ini sudah mematuhi perintah Rasulullah tersebut ? untuk menjawabnya tentu perlu dimiliki dulu takaran batas terhadap PAHAM dan IDEOLOGI.Berikut uraiannya :
1. Istilah Paham atau pemahaman lebih otentik kepada pola pikir atau maindset penalaran yang tidak mengakar kuat. Biasanya pemahaman seseorang akan mudah berubah karena beberapa faktor yang mempengaruhinya, termasuk salahsatunya adalah ILMU atau BELAJAR.Paham taklid buta, ekstrem, bahkan radikal tentu efeknya kepada sipenganut paham itu sendiri atau bisa jadi juga mencederai orang lain atas pahamnya tersebut.
2. Istilah Ideologi lebih menghunjam dan mengakar kuat kedalam prinsip hidup bukan lagi semata-mata sebatas pola pikir atau maindset penalaran saja. Ideologi lebih jelasnya akan ada jikalau seseorang tersebut mampu memperkuat paham atau pemahaman nalarnya. Dalam tahapan ini seseorang sudah dikatakan berprinsip, kekeh pemahamannya, dan bahkan apabila di lemahkan secara refleks mereka akan menentang dan membela mati-matian tanpa pandang logika kebenaran yang dimiliki oleh orang lain. Ideologi lebih cenderung kepada pembentukan prinsip yang kokoh terhadap suatu bentuk paham/pemahaman yang dianggap sudah menjamur dan mendarah daging dalam pemikiran, komunikasi, bahkan tindak tanduk perilaku sehari-hari identik dengan IDEOLOGI yang dianut.
Kelompok ISIS sedang mengeksekusi tawanan untuk siap ditembak.
Pemberontak ISIS dan jaringannya sudah masuk fase IDEOLOGI bukan PAHAM. Ideologi mereka adalah KHILAFAH ISLAMIYAH harus berdiri apapun yang terjadi dan siapapun itu penentangnya, baik ummat muslim maupun non muslim wajib dibunuh karena mereka adalah kafir menurut mereka. Alamat maka terciptalah pertumpahan darah di tanah kerajaan babilonia dulu (sekarang IRAQ). Kekerasan demi kekerasan mereka ciptakan, kehancuran demi kehancuran mereka gencarkan, tidak tahu menahu apapun itu yang penting ke KHILAFAHAN islam tegak. Jangan pernah coba-coba menentang ISIS kalau tak ingin nyawa melayang. Radikalisme dan Fundamentalisme bahkan Terorisme telah mendarahdaging paham tersebut didada dan otak mereka. Tak ada kebebasan berpikir bagi mereka kelompok ISIS ini anggap perbedaan pendapat itu tidak diperkenankan, berbeda pendapat berarti menentang, tahu sendiri akibatnya setelah itu. Peluru pun pasti akan bersarang ditubuh anda.
Mereka mendengungkan Jihad, Khilafah islamiyah yang semua itu hanyalah metoda penipuan dan pengalihan mereka agar ummat muslim dunia bersemangat dan meyakini eksistensi mereka dalam khalifah, untuk memperkuat itu mereka jual lah panji-panji perang agama islam. Konflik perang di Iraq mereka manipulasi untuk menuai simpati dengan mengibarkan ajaran agama islam seperti JIHAD DAN KHILAFAH. Anehnya mereka anggap Jihad dan Khilafah ini adalah urusan mudah bukan urusan serius yang menyangkut keberlangsungan hidup dan nyawa ummat muslim. Jihad perang itu ditentukan oleh pemimpin negara bukan individu-individu kelompok ingin melaksanakannya. Pemuda muslim jangan sampai tumpang tindih mengartikan salah tentang makna Jihad dalam syariat islam. Jihad itu adalah perang suci ummat islam, ada aturan main dan komandonya tidak sembarangan bunuh dan hajar saja. Berikutnya adalah Khilafah, salah satu bentuk pemerintahan yang diakui oleh Rasulullah dulunya, bahkan beliau akui kekhilafahan itu cuma selama 30 tahun saja, setelah itu tidak ada yang ada adalah KERAJAAN. Mulai dari dinasti Ummayyah, Abbasiyah sampai dinasti OTTOMAN di turki itu bukanlah khilafah tapi KERAJAAN (KINGDOM).
Korban kebengisan ISIS berdalih KHILAFAH dan JIHAD.
Sekian. Semoga bermanfaat. WASPADALAH ! WASPADALAH ! WASPADALAH !
No comments:
Post a Comment