Wednesday, 13 August 2014

Mitos Tangan Kanan dan Kiri Yang Salah Kaprah


Banyak yang bertanya pada forum media sosial atau media internet. Apakah tradisi memprioritaskan tangan kanan ketimbang tangan kiri itu adalah anjuran dalam islam ? Ataukah cuma sebatas ritualitas yang dulu pada zaman zoroaster sudah diadopsi sedemikian rupa oleh masyarakat pada masa itu. Lalu kenapa sekarang tradisi tangan kanan itu merupakan simbol kebaikan, dan tradisi tangan kiri itu merupakan simbol keburukan (SETAN). Padahal simbol tangan kanan dan tangan kiri ini hanya sebatas :

1. Tidak semua orang bisa memakai tangan kiri, tapi bukan berarti memakai tangan kiri adalah perbuatan setan (tercela).

2. Semua orang rata-rata mampu mempergunakan tangan kanannya dengan baik dan benar, namun bukan berarti mempergunakan tangan kiri adalah perbuatan setan (buruk).

3. Kalau tangan kiri dianggap suatu fasilitas organ tubuh yang tercela, lalu apa gunanya kesempurnaan diciptakannya tangan kiri sama dengan tangan kanan? Tangan kanan dan tangan kiri tidak lah sama perumpamaannya antara sendok dan garpu, yang nyata sekali berbeda fisik dan nama tapi berfungsi satu yakni saling mengisi. Tapi, lebih tepat dikatakan sebagai perumpamaan dua buah SUMPIT (alat makan ala china).

Jadi, kedudukan tangan kanan itu gak ada istimewanya sedikit pun. Begitupun halnya dengan tangan kiri yang dicengkok dalam benak kita selama ini mengambil makanan dengan tangan kiri adalah perbuatan kurang sopan atau tercela dimuka umum. Oke kalau begitu kita ambil satu contoh saja :

Example : Makanan dihidangkan dimeja makan, ada 4 orang dimeja makan yang siap melahap semua santapan menu makanan di meja makan tersebut. Setiap orang memakai tangan kanan mereka tanpa memakai sendok saat makan, dengan lahap dan nikmat sekali makanan disantap. Tapi tiba-tiba pada waktu ingin menambah porsi makanan atau nasi lagi, apakah salahsatu dari mereka berempat yang berada dimeja makan tersebut mengambil nasi memakai tangan kanankah yang jelas-jelas sudah bercelepotan/bercelemotan sambal, nasi dan kuah. Ataukah harus mengambil nasi tambahan untuk tetap menjaga kebersihan orang-orang sekitar melihatnya dengan memakai tangan kiri yang bersih tidak bercelepotan makanan ? Mana yang anda prioritaskan ? Dan mana menurut anda yang lebih tercela dan kotor ?

Tangan kanan dan tangan kiri itu tak obah fungsinya sama, dengan otak kiri dan otak kanan, kaki kiri dan kaki kanan, mata kiri dan mata kanan, rusuk kiri dan rusuk kanan, bahkan pipi kiri dan pipi kanan. Lantas kenapa hanya tangan kiri saja yang di diskriminasi oleh masyarakat muslim bahwa tangan kiri adalah simbol-simbol setan (keburukan). 

Tentu ini adalah tradisi yang salah selama ini telah diadopsi oleh masyarakat muslim atau bisa jadi juga diadopsi oleh seluruh masyarakat yang beragama saat ini. Kasihan sekali sitangan kiri sudah terlalu lama diintimidasi dan didiskriminasi fungsi dan keberadaannya, padahal jikalau kita mau berpikir sedetik saja bagaimanakah jadinya bila tangan kiri itu dipotong atau ditiadakan saja ? Bukankah sitangan kanan superhero dan superior melakukan semua aktifitas kita sehari-hari, kalau begitu apa guna tangan kiri selama ini jikalau hanya sekedar pelengkap dari tangan kanan saja ? padahal fungsi dan kedudukan tangan kanan dan kiri itu sama atau sederajat statusnya dan bahkan sama-sama sempurna, panjang keduanya sama, sama memiliki jari yang sama-sama berjumlah 5, bentuk fisiknya pun sama tidak ada yang berbeda antara tangan kiri dan tangan kanan itu pertanda berarti bahwa mereka adalah SETARA. Lantas kenapa masyarakat muslim merasa jijik dan asing atau bahkan tercela melakukan aktifitas dengan tangan kiri mereka ? Bukankah ini suatu pembodohan nalar dan cara berpikir ummat ? Keluar rumah dengan kaki kanan, masuk masjid dengan kaki kanan, naik mobil atau kendaraan dengan kaki kanan dan seterusnya dan seterusnya. Nah, kalau begitu adanya bukankah lebih baik anda semua memakai satu kaki, satu tangan dan satu mata kanan saja, toh yang berbau kiri-kiri itu tercela dan buruk bukan ?

Yang paling ironis dan tercela lagi dikalangan masyarakat kita, bersalaman dengan tangan kiri. Padahal substansinya adalah bersalaman, terserah mau memakai tangan kiri atau tangan kanan itu bukan substansi dari bersalaman. "Tidak etis katanya" bersalaman memakai tangan kiri, "Gak sopan alias kurang ajar". 

Ada lagi yang paling diskriminatif yaitu jam tangan dan cincin wajib diletakkan atau dipasang di tangan kiri sebagai simbol penghormatan kepada sitangan kiri. Makanya tak heran banyak kita saksikan individu-individu masyarakat disekitar kita memakai jam tangan mahal mereka ditangan kiri, dan dalam acara pernikahan pun cincin perkawinan dipasangkan dijari manis sebelah kiri bukan kanan, KEBODOHAN apalagi ini yang telah lama disadur dan mendarahdaging pada pola pikir masyarakat kita saat ini.
Ternyata rata-rata hampir keseluruhan pola pikir masyarakat muslim kita saat ini hanya mementingkan prilaku etis ataupun tidak etis, bukan dinilai dari segi SUBSTANSI. Makanya tak heran maindset bernalarnya sebahagian masyarakat muslim terkesan ada pembodohan selama ini. “TAK ADA RUANG BEBAS UNTUK MEREKA BERPIKIR KRITIS DAN BERNALAR SECARA SEMPURNA, YANG ADA MEREKA DICANGKOK DENGAN BERAGAM METODA LAMA YANG TERKESAN  ITU ADALAH SUATU KESEMPURNAAN DAN TAK BOLEH DIGANGGU GUGAT LAGI ALIAS SUDAH FINAL”.
Sekian, semoga bermanfaat. Salam. 

No comments:

Post a Comment