Wednesday, 6 August 2014

SEMBURAN LUMPUR DAPAT DIMANFAATKAN SEBAGAI PLTU

Ilustrasi : Lumpur Panas
Media center

Semburan lumpur panas Lapindo Brantas Inc (LBI) ternyata bisa dimanfaatkan sebagai alternatif pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Namun kemungkinan untuk pembuatan listrik itu masih dalam penelitian yang dilakukan oleh ahli Geologi dari UPN Veteran Jogjakarta.

Ahli Geologi UPN Veteran Jogjakarta, Prof Bambang Prastito saat jumpa pers di rumah makan Cianjur Sidoarjo, Kamis (18/1) sore mengatakan, penelitian panas bumi yang berada di pusat semburan lumpur bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Hal ini dikarenakan uap yang keluar dari pusat semburan tersebut sama dengan peristiwa semburan di Kamojang, Jawa Barat.

“keadaan kandungan panas yang dikeluarkan dari perut bumi sama seperti pembangkit yang berada di Kamojang, dimana kandungan panas uap di Kamojang mencapai 150 derajat celcius, sedang kandungan yang berada di sekitar pusat semburan porong sekitar 150 – 200 derajat celcius. Namun semua itu masih perlu uji coba lagi yang lebih detail,” ujarnya.

Menurut Bambang, dengan kandungan yang sebesar itu kemungkinan sudah dapat dibuat pembangkit listrik. Karena di Kamojang dengan kandungan panas bumi sekitar 150 derajat celcius dapat menghasilkan kekuatan listrik sebesar 300 megawatt/ hari. Di Sidoarjo kandungan panas yang berada di perut bumi lebih dari 200 derajat celcius, dimungkinkan akan dapat menghasilkan dan membangun tenaga listrik tenaga uap di sekitar areal pusat semburan akan lebih banyak.

“Walaupun masih dalam penelitian, namun saya yakin apabila pembangkit listrik dapat dibangun dari semburan lumpur ini dapat menghasilkan listrik yang lebih besar,” katanya.

Dia mengaku, fenomena semburan Lumpur di Porong ini tergolong aneh karena kandungan panas bumi bercampur dengan minyak bumi. Selain itu, sumber air panas yang keluar ini merupakan proses yang ada hubungannya dengan keberadaan gunung berapi yang aktif yang berada disebelah Selatan Sidoarjo seperti Gunung Bromo, Gunung Arjuna dan Gunung Penanggungan.

Salah seorang staf pengajar FTM UPN, Jagranata MT menjelaskan, ide mengenai pemanfaatan panas bumi yang berada di Porong ini dapat direalisasikan dengan cara indirecuse (pemanasan tidak langsung) yaitu menyalurkan panas ke dalam turbin pembangkit yang diletakan jauh diluar areal.

“Potensi panas yang dihasilkan dari perut bumi nantinya disalurkan dengan jarak agak jauh, sehingga pemanasan bisa dilakukan dengan aman,” ujarnya

No comments:

Post a Comment