Tuesday, 5 August 2014

Mengapa Kita Sering Menyakiti Orang yang Dicintai?


KOMPAS.com - Orang yang kita kenal dan paling cintai adalah orang yang paling sering kita sakiti, baik lewat perkataan mau pun perbuatan. 

Para peneliti yang mempelajari tentang agresi menyebut fenomena tersebut sebagai "penyerangan sehari-hari". Topik ini sendiri telah dipelajari secara khusus sejak tahun 1974. 

Deborah South Richardson, profesor psikologi, yang melakukan riset ini fokus pada penyerangan berdasarkan niat seseorang, bukan pada efek penyerangan itu. "Yang kami teliti adalah niatnya. Jika saya mengambil pistol dan menembak pada Anda namun meleset, niatan saya tetaplah menyerang," katanya.

Namun ia mengakui studi semacam ini akan sulit karena keterbatasan pada apa yang seseorang bisa akui secara gamblang. "Kita semua terkadang tidak sadar dengan apa yang kita lakukan," katanya. 

Berikut adalah beberapa hal Richardson temukan dalam penelitiannya.

- Kita cenderung lebih agresif pada orang yang kita kenal dan paling cintai, bukan pada orang asing. Ini bisa jadi karena kita menghabiskan waktu paling banyak dengan mereka atau karena hubungan tersebut paling berarti.

- Jenis agresi dasar adalah penyerangan langsung. Misalnya saja berteriak, memukul, melawan, dan tindakan serta perbuatan yang menyakitkan. Pria lebih sering menggunakan penyerangan ini, termasuk dalam hal seksual.

- Jenis agresi lainnya adalah penyerangan tidak langsung, yang berarti menyakiti tanpa konfrontasi. Ada dua tipe penyerangan tidak langsung, yakni menyakiti melalui orang lain dan menyakiti seseorang tanpa melakukan sesuatu (agresi pasif).

- Penyerangan tidak langsung misalnya adalah gosip, menyebarkan rumor atau merusak kesukaan seseorang. Baik pria atau wanita sama-sama sering menggunakan tipe penyerangan ini. 

- Agresi pasif misalnya mengabaikan telepon, datang terlambat, atau mendiamkan seseorang.

- Penyerangan langsung biasanya kita lakukan pada seseorang dengan hubungan yang sangat dekat, misalnya saudara kandung. Seseorang merasa aman melakukannya karena saudara tetaplah saudara.

- Penyerangan bisa bersifat positif jika tujuanya untuk melindungi diri sendiri saat ada orang lain ingin menyerang. 


Sumber :www.huffingtonpost.com
Editor : Lusia Kus Anna

No comments:

Post a Comment