Ternyata faktor fanatisme dalam pemahaman beragama islam
menjadikan sendi-sendi membangun pemikiran yang cerdas dan intelek bisa menjadi
tumpul dan terkesan keras. Tak ada yang bisa dibanggakan dan dijadikan acuan
paham dan budaya fanatisme dalam beragama, apalagi sampai menganggap bahwa
maindset (pola pikir) dalam memahami agama islam, pendapat diri kitalah yang
paling benar. Adanya paham beragama islam yang
disusupi atau di impor dari pergerakan politik Jazirah arab dan timur tengah
yang diprakarsai tokoh-tokoh ulama arab saudi dan Yaman maka muncullah
pergerakan islam yang diberi nama SALAFI. Pergerakan islam lainnya yang berasal
dari Negara islam Iran dibawah komando Khomeini yang saat ini amat sangat
populer menjadikan SYIAH sebagai perjuangan politik negara Iran tersebut. Pun,
hal yang sama dilakukan oleh tokoh-tokoh Mesir seperti, Jamaluddin al afgani,
muhammad abduh, Rasyid Ridho sampai Ulama besar Ikhwanul Muslimin (IM) yang
mendirikan pergerakan dan perjuangan politiknya dengan memanfaatkan peran agama
didalamnya. Ironis memang dan sungguh tak mencerdaskan ummat islam saat ini,
terlebih ummat islam di NKRI ini. Ummat disusupi paham ajaran agama yang Ekstrem
dan terkesan tak ada sikap bertoleransi kepada insan lainnya dalam hidup
bermasyarakat. Belum lagi, sikap yang saling tuding dan menyalahkan diantara
sesama pergerakan politik agama ke tiga paham tersebut, Salafi sibuk tuduh
Syiah kejam dan pembunuh serta dinyatakan darahnya halal diantara mereka,
begitupun syiah merasa memperjuangkan islam yang benar lantas mereka dengan
keras menaklukkan rivalnya yaitu salafi. Tak haram pula, dengan pergerakan
politik agama yang diperjuangkan oleh IM dengan mencoba mengambil jalan tengah
tetap berusaha tidak berpihak kepada salafi dan syiah, al hasilnya negara mesir
tahun lalu menjadi bulan-bulanan negara kuat adidaya, presiden mesir tumbang
dikudeta oleh rakyat dan militernya, itukah buah dari perjuangan politik yang
menempelkan agama islam untuk dijadikan perisai menuai simpati ummat islam ???
Yang jadi tanda pertanyaan besar di pikiran saya sekarang, kalau
memang pergerakan islam ketiga negara tersebut memang mau mencerdaskan ummat
islam di indonesia (NKRI) kenapa mereka tidak saling akur dan bergandengan
tangan ? bukankah agama islam itu cuma satu, lantas kalau satu maka sumbernya
pun sama dan kebenarannya pun satu ! Lantas bukankah Tuhan sang maha pencipta
itu tunggal, lantas kalau tunggal
kenapa ada agama-agama lain seperti yahudi, nasrani, budha dan hindu ? Bukanlah
tanpa alasan Tuhan sang pencipta memberikan pada penganut agama lain tersebut
untuk tetap hidup dibumi NYA. Ambil contoh negara israel yang dihuni oleh ummat
yahudi garis keras (pembangkang) dan terkenal jahat, kenapa mereka sampai
sekarang masih diberi Tuhan untuk tetap eksis dan hidup, sekalipun mereka telah
banyak berlaku curang, jahat dan kejam ? Itulah pertanda bahwa Tuhan sang maha
rahman dan rahim masih memberikan kesempatan hidup bagi mereka. Lalu bagaimana
mungkin Salafi, Syiah dan Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa bumi ini hanya
pantas didiami oleh ummat islam saja ? Tuhan yang maha rahman dan maha rahim
telah mengisi keragaman perbedaan tsb tentu tak sia-sia belaka, nah bagaimana
mungkin kita yang selaku hamba NYA merasa lebih berhak menentukan nasib hamba
yang lainnya melebihi kuasa TUHAN ????? berpikirlah dan renungkanlah !
Jujur dulu saya sempat berkutat dan mengikuti trend pemahaman dan
pergerakan politik agama dari negara arab saudi tersebut (salafi), tapi setelah
mengetahui peristiwa yang sebenarnya terjadi pada waktu bom wtc 11 september
2001 yang lampu dengan hati-hati dan teliti baru saya paham, bahwa semua
pergerakan dan perjuangan berkedok agama islam di timur tengah tersebut
tidaklah murni mencerdaskan ummat, tapi menjadikan ummat berkarakter keras,
fanatik dan dapat menjatuhkan keutuhan NKRI di republik ini.
Di negara kitalah lahan subur untuk menjamuri pemahaman beragama
islam sesuai kehendak pergerakan politik islam seperti salafi, syiah dan IM.
Jangan bilang kekuatan salafi tak disupport oleh negara adi daya Amerika dan
eropa, dan jangan bilang pula penganut paham syiah tak diberi dana oleh negara
russia dan china. Salafi dan syiah ini persis sama dengan OPM (organisasi papua
merdeka), GAM (Gerakan Aceh
Merdeka) dan PRRI dulu zaman mr. presiden soekarno. OPM, GAM, Dan PRRI ini disuntik
pendanaan perjuangan mereka oleh negara kuat adi daya amerika (USA) tujuan
mereka cuma satu untuk menjadikan NKRI terpecah bahkan lebih dari itu bernasib
seperti IRAQ, LIBYA dan Suriah. Negara adi daya tersebut menginginkan Sumber
daya alam kita, di Aceh contoh nya banyak terdapat GAS ALAM, di kalimantan
berlimpah tambang batu bara, dan terakhir di ujung papua berserakan didalam
tanah republik ini EMAS dan titanium, wow ternyata Tuhan sayang kepada negara
kita ya !
Tak heran kalau seorang pejabat negara korea selatan mengatakan
bahwa NKRI ini seperti " Raksasa yang tidur pulas ribuan tahun ".
NKRI adalah raksasa asia itu dibuktikan dengan luasnya daratan dan lautan di
negara ini serta berlimpah ruahnya sumber daya alam yang terkandung didalamnya.
Tak ayal lagi banyak negara-negara dunia yang menginginkan Indonesia untuk
dikuasai kelak ! Setelah Alloh ikut campur atas tindakan keji dan jahatnya GAM dengan mendatangkan
musibah tsunami di aceh perlahan tapi pasti pergerakan GAM mulai surut dan
pudar. Alloh jugalah yang telah menyelamatkan NKRI ini wajiblah masyarakat aceh
mengambil hikmah dari peringatan alloh tersebut, jangan katakan bahwa alloh
mendukung pergerakan GAM tersebut. Ternyata GAM gagal merongrong NKRI namun
seolah tak putus asa, negara adi daya amerika terus melakukan propaganda kepada
rakyat papua yang menginginkan kemerdekaan, untuk mewujudkan hal tersebut maka
didirikanlah pergerakan OPM (organisasi Papua merdeka). Hebat bukan strategi
penghancur negara adi daya tersebut, jangan dibilang kita selaku penduduk
indonesia bisa tidur nyenyak dan bersantai-santai sementara di ujung - ujung
negeri ini telah digerogoti para pemberontak negara !!!
Tak berhasil
pula memakai jasa pemberontak yang notabene adalah rakyat kita, maka strategi
penghancuran dan penaklukkan tersebut berubah bentuk, yang semula mengadu domba
anak dalam bangsa sendiri, tapi terakhir belakangan ini negara adi daya memakai
strategi adu domba antar negara tetangga. Terbukti strategi tapal batas negara
NKRI dan Malaysia dijadikan terciptanya persengketaan yang apabila tak disikapi
dengan baik dan dengan kepala dingin maka alamat peperangan akan tercipta
antara NKRI dan malaysia. Alhamdulillah lagi-lagi alloh telah menitipkan kepada
kita pemimpin yang tidak keras dalam bersikap dan santun dalam berbicara serta
sejuk didengar oleh orang lain apabila bertindak, Jasa mr. presiden SBY inilah
yang tanpa sadar bahwa tuhan sudah ikut campur lagi untuk menjadikan NKRI tetap
utuh. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi apabila Tuhan titipkan pemimpin
kepada NKRI ini tidak seperti Mr. Presiden SBY kepribadiannya, Mungkin NKRI
akan PERANG.
Publik wajib tahu akan strategi penghancuran dan penaklukkan NKRI
oleh negara adi daya seperti amerika, agar kita tak terbuai dengan isu-isu
agama, isu-isu kudeta, dan isu-isu ketidakadilan pusat dan daerah. 3 isu inilah
yang menjadikan perpecahan dan peperangan akan tercipta jikalau tak disikapi
dengan baik, benar dan bijak ! Jadi jangan mudah percaya dan terjebak dengan
isu-isu yang mengatasnamakan pemahaman agama, apalagi paham agama yang berpaham
keras, ekstrim dan fundamentalisme. Berhati-hatilah dan telitilah sebelum
melangkah, karena di segala penjuru musuh telah merongrong kita semua selaku
rakyat. sekian. semoga bermanfaat. salam NKRI ! wassalam.
No comments:
Post a Comment