Sunday, 15 June 2014

Pentingnya Peranan Intelijen Bagi Negara Dunia.

Tidak mudah menjadi Jayus (spy) alias mata-mata lembaga intelijen negara. Butuh skill, kecerdasan, strategi dan keberanian semuanya dimiliki dan dipadukan menjadi satu. Lemahnya peranan intelijen di NKRI (BIN), selama beberapa dekade yang lampau, bukti bahwa negara gagal mensosialisasikannya. Negara butuh peran sentral intellijen. Lembaga Intelijen wajib berperan untuk membangun stigma positif pertahanan negara dari rongrongan musuh luar dan dalam negeri.
Peran intelijen hampir mirip dengan peranan seorang jurnalis, orientasi awal mereka adalah informasi yang baru dan terupdate. Atau informasi yang baru akan terlacak segera diselidiki dan dituntaskan misinya. Intelijen punya segudang informasi layaknya jurnalis. Cuma pembeda diantara keduanya adalah dari segi komersial. Jurnalis punya nilai jual dari informasi yang dimiliki, sementara intelijen informasi tersebut wajib dijaga ( secret ).
Negara Uni Soviet kuat karena peran intelijen KGB nya, yang membuat intelijen Amerika keteteran dengan kelincahan bertindaknya KGB tersebut. Namun intelijen KGB unisoviet tersebut, dikalahkan dan tak mampu membendung opini rakyat Uni Soviet sendiri. Opini rakyat ini dipakai oleh Amerika untuk menyerang serta melemahkan intelijen KGB. Negara kremlin tetap utuh sampai tahun 1990-an berkat peran intelijen mereka yang berjiwa patriotik terhadap negara kremlin.
Negara kremlin itu pecah dan runtuh bukan saja karena ulah pemimpin Mikhail Gorbachev, tapi juga karena dukungan rakyat kremlin yang terpecah-belah akibat adu domba negara Amerika. Pemimpin Uni Soviet pada masa tembok berlin berdiri (1961), dikondisikan untuk dibunuh karakternya oleh publik nya sendiri.
Rakyat dikondisikan pecah dua kutub, pemimpin dihadapkan kenyataan pahit melawan rakyatnya sendiri, dan intelijen pun meredup kekuatannya. Komplit lah penderitaan Uni Soviet, dan berakhir pada tahun 1991, setelah berhasil dipecah-pecah teritorial dan batas negara mereka oleh Amerika.
Uni Soviet langsung berubah nama dan julukan menjadi RUSSIA. Saat ini Vladimir Putin pemimpin yang berkuasa dan mampu bangkitkan kejayaan masa silam kremlin tersebut. Putin adalah sosok spy intelijen kremlin yang briliant dan patriotik terhadap kremlin. Putin tak pernah diam menghadang dominasi Amerika didunia. Putin mulai tunjukkan taringnya setelah perang saudara di Suriah melanda. Putin tahu itu ulah Amerika untuk merebut tampuk kekuasaan di Suriah.
Meskipun sebelumnya USA juga menghantam habis dan membuat mati pemimpin Libya Moammar Kaddafi yang royal dan loyal terhadap negara Russia. Dari perang suriah itulah bermula semangat dan kemarahan putin terhadap Obama. Tanpa sadar putin ingin menghidupkan lagi perang dingin jilid 2.
Ukraina adalah bukti awal untuk menciptakan suasana perang dingin jilid 2 itu. Keseriusan ini mungkin akan terjadi, setelah Obama positif tak kirim kembali pasukannya ke Iraq. Obama akan jabar tantangan putin tersebut, dengan fokus terhadap penuntasan kasus Ukraina. Ukraina adalah pintu untuk dijadikan negara boneka oleh Amerika. Putin pasti mati-matian bersama parlemennya untuk menggagalkan niat Obama tersebut. Tak mau tinggal diam segera saja, Putin kirim tank dan pasukan ke Ukraina. Putin fokus tuntaskan dan amankan negara Ukraina. Ukraina akan menjadi tontonan konflik perang menarik dan berimbang. Akhirnya negara adi daya menemukan musuh terkuat dan seimbangnya.
Silahkan teknologi militer canggih Amerika dioperasikan dalam operasi militer Ukraina, seperti pesawat F16, F18, Stealth Bomber, sampai Drone pengintai dan pembunuh nyawa pejuang muslim. Silahkan kerahkan pasukan Amerika untuk hantam Russia dan Putin. Silahkan saja ! Agar pejuang muslim sadar bahwa darah Putin itu masih mengalir darah pejuang Islam.
Dulu Sejarah telah mencatat, perang dunia pertama (1914-1918) terjadi antara 2 aliansi sekutu dan non sekutu. Pasalnya sepele saja dan bisa diselesaikan tanpa melibatkan banyak aliansi perang, yaitu terbunuhnya Adipati Agung Franz Ferdinand dari Austria, pewaris tahta Austria-Hongaria, oleh seorang nasionalis Yugoslavia di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina. Usai perang dunia pertama, muncul lagi perang berikutnya, Adolf Hitler dan bangsa Aryanya ingin berkuasa di planet bumi. German raya di kumandangkan.
Perang Dunia kedua (1939-1945), tak dapat dielakkan karena alasan penaklukan dan penjajahan bangsa arya. Semua negara bangkit mencegah niat berkuasanya Hitler. Unisoviet, Inggris, dan USA bersatu padu dan ikut cuci tangan untuk menghadang niat Hitler tersebut. 3 negara ini pembela perang suci versus perang arya atau lebih dikenal dengan SEKUTU. German, Jepang dan Italia adalah negara yang menjalankan misi penaklukan bangsa arya tersebut atau lebih dikenal dengan POROS. 3 negara ini adalah kolonial dunia dan kolonial bangsa non arya ! Hitler terdesak dibunker pertahanam terakhirnya, sebelum menembakkan peluru pistol tepat dikepalanya, hitler meneguk racun dianosida.
Italia menyerah, Jepang pun begitu namun sebelumnya Hiroshima dan Naga saki di bomb atom habis-habisan oleh Sekutu. Jepang angkat bendera putih, Jepang dipukul K.O. Oleh sekutu 3 hari sebelum kemerdekaan Republik Indonesia dikumamdangkan. Usa dan Sekutu punya peran terhadap terciptanya kemerdekaan RI. Tuhan punya buah tangan yang siap dipersembahkan buat rakyat Indonesia, melalui perantaraan kekuatan Amerika dan sekutu. Presiden Soekarno malu akui itu, Soekarno phobia akan nasib bangsa ini, nantinya akan kembali kepada kolonial ! Sungguh bodohnya Soekarno untuk tak akui itu !
Usa dan Unisoviet punya 1 point kebaikan bagi keberlangsungan hidup dunia melalui penyelesaian perang dunia kedua, mereka pahlawan untuk sementara. Usai perang dunia kedua, terciptalah kerakusan dan ketidakadilan pembagian daerah teritorial untuk dikuasai dan digarap. Unisoviet merasa dipecundangi oleh Amerika. Soviet tak senyaman dulu persahabatan dan persekutuan mereka dgn Amerika dan Inggris. Soviet tentang keras lalu bermanuver, maka pecahlah perang dingin (Cold War). Soviet tak terlalu banyak menuntut, cukup pembagian batas territori wilayah rampasan perang dunia kedua di bagi rata penguasaannya. Soviet hanya sebatas meminta hak nya sebagai sekutu, karena Soviet sudah laksanakan tugas dan tanggungjawabnya selama perang berlangsung. Usa dan Inggris tak kabulkan itu. Maka ditebuslah dengan perang dingin, yang semula bukan perang paham ideologi negara. Usa licik orbitkan itu, blok timur dan blok barat. Paham komunis dan paham liberalis. Semakin terseret-seret alasan semu ini, dari tujuan awal perang dingin tercetus.
Dimasa perang dingin inilah para intelijen KGB Kremlin berjaya dan ditakuti musuhnya. KGB perfect di era ini, KGB komplit misi mereka. Inggris pecundang berada diketiaknya negara Amerika sebagai sekutu blok barat. Tampaknya inggris masih trauma diluluhlantakkan negaranya oleh Hitler dulu. Berkat peranan KGB lah kremlin sulit dikalahkan. Semangat nasionalisme dan patriotik rakyat dan pemimpin kremlin tercatat dalam sejarah dunia.

No comments:

Post a Comment