Dua
Terjemahan ayat kitab suci al quran dibawah ini, punya sejarah kisah nyata yang
sampai saat ini ummat yang mengaku muslim pun, sering kali salah kaprah dalam
menguraikan maksud Tuhan Israel (allah) memberikan 2 kali hukuman kepada suku
bani Israel sepeninggal raja Sulaiman (raja israel, suku yehuda) tersebut.
Hukuman kali pertama yang diturunkan oleh Tuhan adalah dimasa kehancuran dan
kekalahan kerajaan Israel Utara (ISRAEL) yang ditaklukkan oleh kekaisaran Asyur
dari kerajaan Assyiria atau akkadia (IRAQ, peradaban Mesopotamia). Lalu hukuman
kali kedua diturunkan oleh tuhan, dimasa kehancuran dan kekalahannya kerajaan
Israel Selatan (Yerussalem, Suku Yehuda dan Bunyamin) penaklukkan ini dilakukan
oleh raja Babilonia Modern (Neo Babilonia) yaitu NEBUKADNEZAR II (IRAQ,
peradaban mesopotamia). Jadi sangatlah salah besar, jikalau mengartikan bahwa
penaklukkan bani Umayyah (dinasti kerajaan islam, pada abad ke 6 dan 7) itu
sebagai hukuman yang dijanjikan oleh Tuhan. Bukan kekuatan Bani Umayyah yang
dimaksudkan oleh Tuhan, tapi kekuatan Raja asyura dan Raja NEBUKADNEZAR II lah
yang dimaksudkan oleh tuhan sebagai bangsa kuat penghancur 12 suku bani Israel
tersebut. Berikut adalah rincian terjemahan 2 surah Al Quran tersebut :
Dan telah
Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu:
1. "Sesungguhnya kamu akan
membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan
menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar". Maka apabila datang
saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami
datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu
mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti
terlaksana."
2. "Kemudian Kami berikan
kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan
harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila
datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan
orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam
masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk
membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai." (QS al Isra
4-7).
Ummat Islam
saat ini banyak yang salah kaprah mengasumsikan peranan bangsa Yahudi modern
dengan Bani Israel yang telah disebutkan oleh Tuhan dalam kitab suci al quran.
Bani israel itu lebih tertuju kepada 12 suku generasi penerus yakub (israel)
sampai masa nabi sulaiman (solomon) meninggal. Pada waktu nabi sulaiman
menggantikan sang ayah menjadi raja (Daud) istilah Yahudi modern itu belum lah
ada sama sekali. Istilah panggilan Yahudi modern itu ada setelah Sulaiman
mangkat, lalu digantikan oleh anaknya yaitu REHABEAM. Al kisah bahwa Sulaiman
telah melanggar perjanjian tuhan untuk jangan menikahi para wanita asing, yaitu
wanita yang berpaham polytheisme (banyak tuhan), sementara bani israel dimasa
solomon menjadi raja adalah penganut paham Monotheisme (satu tuhan). Tuhan
melarang itu semua adalah demi kemashlahatan solomon (raja sulaiman) sendiri,
agar kelak setelah wafatnya sang raja sulaiman para generasi keturunannya tidak
saling bertikai, berkonflik dan membuat kerusakan di muka bumi dengan
menyiramkan darah di tanah tuhan israel tersebut. Namun, larangan tuhan
tersebut dilanggar oleh raja sulaiman, dia lebih mengagumi sosok paras cantik
wanita asing yang membuat hatinya terpesona ketimbang mengindahkan larangan
tuhan israel. Makanya tak heran pada masa raja sulaiman hidup sang raja ini
telah mengkoleksi 700 isteri dan 300 gundik, sebahagian dari isteri dan gundik
raja sulaiman tersebut terdapat wanita asing penganut paham polytheisme yang
dilarang oleh tuhan israel tadi. Karena raja sulaiman sudah melanggar janji
tuhannya maka tuhan memberikan hukuman kepada raja sulaiman dengan terpecah
belahnya generasi penerus setelah raja sulaiman mangkat.
Tiba masa
Raja Sulaiman meninggal, tahta kerajaan Israel sepeninggalan nabi Sulaiman di
serahkan kepada anaknya yang bernama REHABEAM. Ibu Rehabeam bernama Naama,
orang Amon (suku yordania sekarang, yg tidak lain adalah suku penerus dari nabi
Luth/LOT). Rehabeam adalah generasi penerus solomon dari suku Yehuda, Rehabeam
juga merupakan raja Israel serikat yang keempat, setelah raja Saul, Daud
(Yehuda), dan Sulaiman (Yehuda). Rehabeam juga merupakan raja ketiga dari
dinasti Daud sendiri. Sepeninggalan ayah Rehabeam, ternyata Sulaiman telah
membangun kuil tempat ibadah di istana nya sendiri. Kuil tempat ibadah ini
nantinya akan menjadi rebutan dan pertikaian bagi ke 12 suku bani Israel itu
sendiri dimasa Rehabeam menjadi raja.
Tak beberapa
lama setelah raja Sulaiman meninggal, kerajaan Israel serikat dipimpin oleh
raja Israel dari keturunan suku Yehuda dinasti dari Daud sendiri, yaitu raja
REHABEAM. Dimasa Rehabeam memimpin ini mulai muncul bibit pertikaian dan
ketidak sepahaman diantara sesama 12 suku bani Israel termasuk didalamnya
YEROBEAM dari suku Efraim (suku Yusuf). Masa pemerintahan Rehabeam menjadi
raja, rakyat dibebankan oleh tanggungan pajak yang sangat besar sampai-sampai
rakyat dari suku bani israel lainnya merasa kebijakan pajak tersebut merugikan
mereka. Sampai suatu masa, Yerobeam inginkan pembebanan pajak terhadap suku
bani Israel tersebut dipertimbangkan kembali, tapi Rehabeam tak mengaminkan
permintaan Yerobeam itu, akhirnya Yerobeam melakukan pemberontakan kepada raja
Rehabeam. Yang berujung pada pecahnya kerajaan Israel serikat menjadi 2 kerajaan Israel : 1. Kerajaan Israel
utara (yang dipimpin oleh Yerobeam, suku Yusuf beserta 9 suku bani Israel
lainnya, kerajaan utara ini bertempat di ISRAEL/SAMARIA). 2. Kerajaan Israel
Selatan (pemimpinnya adalah Rehabeam, suku Yehuda beserta suku Benyamin,
Kerajaan selatan berada di YERUSSALEM).
2 kerajaan Israel ini (Utara dan
selatan) berabad-abad lamanya terus bertikai dan berperang diantara mereka
sendiri, pertumpahan darah terjadi dan tak terelakkan lagi, kerusakan demi
kerusakan pun tercipta selama peperangan ke 12 suku bani Israel ini memuncak.
Tuhan sungguh kecewa kepada ke 12 suku penerus bani Israel ini, tak terlihat
perdamaian diantara 2 kerajaan Israel tersebut, maka tibalah masa yang
dijanjikan oleh tuhan israel untuk mengutus kekuatan-kekuatan baru sebagai
pengganti dari bani Israel itu sendiri. Maka terjadilah penaklukkan pertama
kalinya terhadap 10 suku bani Israel di kerajaan Israel utara yang dilakukan
oleh Kekaisaran Asyura (Iraq, mesopotamia). Pada masa penaklukkan ini kerajaan
Israel selatan masih utuh, hanya kerajaan Israel utara saja yang hancur. Tak
ayal banyak terjadi eksodus besar-besaran terhadap 10 suku bani Israel itu.
Sebahagian pindah ke iran dan sebahagian lagi pindah dan suaka ke kerajaan
israel selatan (Yerussalem). Satu setengah abad kemudian setelah penaklukkan
raja Asyur tersebut, maka giliran kerajaan israel selatan lah yang menuai
kekalahan dan kehancuran yang dilakukan oleh bangsa babilonia modern dengan
rajanya bernama NEBUKADNEZAR II (IRAQ, Mesopotamia). Maka terjadilah eksodus
besar-besaran jilid ke dua yang dilakukan oleh suku bani israel ke tanah Parsi
atau kerajaan Persia (IRAN). Inilah HOLOCAUST terakhir yang dirasakan oleh ke
12 suku penerus bani Israel.
Sekian. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment